Oleh: Vira Cla
Calon Dokter Gigi, Penulis buku Lajang Jalang
Berawal dari usulan barter buku, akhirnya saya menerima kiriman satu buah buku antologi ‘Selaput Dara Lastri’. Ada 15 cerpen yang semuanya ditulis oleh Edy Firmansyah yang mengusulkan untuk barter buku yang diterbitkan indie ini. Sama seperti saya yang juga menerbitkan indie buku kumpulan cerpen saya ‘Lajang Jalang’. Sampai saya menuliskan ini, buku saya pasti sedang dalam perjalananan ke Madura, karena di sanalah Mas Edy berdomisili.
Dari judul buku, saya bisa melihat kesamaannya dengan buku saya, sedikit berbau seks. Sempat kepikiran kalau tulisannya Mas Edy beraliran ’sastra selangkangan’ seperti tulisan saya. Lalu, saya buka lembar pertama, judul buku ternyata diambil dari judul cerpen pertama dalam antologi ini. Cerpen ‘Selaput Dara Lastri’ yang pernah dimuat di surat kabar lokal Surabaya bercerita tentang keperawanan. Sampai jaman sekarang, masih saja orang-orang memaknai sempit arti keperawanan. Di dalam cerpen ini, bisa ditemukan dialog-dialog yang mencerahkan, tapi hati-hati, bisa jadi juga menjerumuskan kaum perempuan maupun lelaki.
“Sudahlah, tak perlu risau. Apalah arti selaput dara di zaman modern ini. Selaput dara hanyalah konstruksi sosial masyarakat feodal/kapitalisme yang menindas. Ia hanyalah simbol kebengisan laki-laki dalam memarginalkan posisi perempuan secara politis. Robeknya selaput dara di malam pertama yang disakralkan itu hanyalah pelanggeng akan kekuasaan lelaki yang represif dan antikeadilan. Buktinya, mengapa tidak ada tes keperjakaan jika memang keadilan gender mau ditegakkan di negeri ini? Mengapa hanya ada tes keperawanan? Lalu di mana posisi keberadilan agar perempuan bisa mendepak laki-laki jika ketahuan tidak perjaka sebagaimana halnya laki-laki menyampahkan perempuan ketika terbukti tidak perawan. “
Lastri, tokoh utama yang berkonflik batin tentang selaput daranya, tetap dengan pendiriannya bahwa darah perawan penting di malam pertama. Namun, pada akhirnya, tulisan ini berakhir dengan ironi. Dan banyak lagi cerpen dengan akhir yang tak terduga, membuat kita sebagai pembaca menghela napas panjang. Kegetiran dari setiap cerpen disampaikan secara gamblang.
Setelah beberapa cerpen saya baca tuntas, saya bisa menilai bahwa antologi cerpen ini bukan seperti cerpen-cerpen saya di Lajang Jalang. Mungkin judulnya saja yang sedikit ‘berani’. Isinya pun juga lebih ‘berani’, bukan dalam hal ‘mengumbar syahwat’, tapi tentang kenyataan. Membaca cerpen ini seperti membaca gambaran Indonesia beberapa tahun terakhir. Ceritanya realis. Seperti yang tertulis dalam salah satu cerpen berjudul ‘Cerpen Nam’,
“Betapa tidak, Nam adalah penulis cerpen realis. Cerpen-cerpen Nam adalah cerita pendek yang berkisah tentang kemiskinan, penindasan dan diskriminasi.”
Mungkin karena penulis juga seorang jurnalis yang tak jauh dari berita-berita miris tentang kehidupan sehari-hari.Mulai dari orang miskin yang sakit, aktivis yang digebuk polisi, kebrutalan satpol PP, pembantu/TKW yang disiksa, sampai perselingkuhan dan ‘Sumpah Pocong’ pun diceritakan dalam antologi Selaput Dara Lastri. Saya sendiri seperti baca koran, tapi tenang saja, penulisnya berhasil meramu kata-kata menjadikannya cerita fiksi yang bisa dinikmati dengan akhir cerita yang menggugah, bisa bikin sedih, geram, dan senyum kulum. Hehehe…
Selain itu, ada juga cerita yang ‘mendongeng’, seperti dalam cerpen ‘Siang Kelabu’ dan ‘Ujian Sekolah’. Dua cerpen yang berbeda cerita, tapi ternyata salah satu tokoh ada di kedua cerita. Mau cerita yang lebih dongeng lagi juga ada di cerpen terakhir dalam antologi ini, ‘Dongeng Sebelum Tidur’. Sekumpulan dongeng yang populer diceritakan sangat singkat dengan dibumbui ‘kegetiran’ ala Edy Firmansyah, namun juga menghibur.
Demikian saja saya tuliskan review buku antologi berjumlah 100 halaman ini. Bagi yang berminat baca buku ini bisa beli sendiri bukunya. Jangan pinjam sama saya! Hahaha…
(Sumber: http://hiburan.kompasiana.com/buku/2010/12/21/review-selaput-dara-lastri/)Berminat dengan buku ini? Murah Saja. Hanya Rp. 25.000,-(Sudah termasuk ongkos kirim). CP: 081937381133 atau email: stapers2002@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar