WAKTU

KOLEKSI BUKU

Senin, 25 April 2011

DERAP SEPATU HUJAN, PADA MULANYA ADALAH RASA

DERAP SEPATU HUJAN, PADA MULANYA ADALAH RASA
Oleh: Elly Suryani
Penulis, tinggal di Palembang


















Pada mulanya adalah rasa

menghentak-hentak di jiwa

Menggedor pintu-pintu asa

Melompati jendela nada dan kata

hai, ada hujan nyanyi

di awan hitam

dan langit mengabur

dalam rasa rasa

o, sajaksajak lahir

dari rahim hujan

Kau kan rasakan katakata

seperti jutaan jarum jatuh

ke dalam dada

Maka bacalah baca

Derap Sepatu Hujan

rasa Sajak-sajaknya

larut ke dalam hujan. ke dalam malam

---
Begitulah kesan saya terhadap buku “Derap Sepatu Hujan” karya Edy Firmansyah. Sengaja saya buka dalam beberapa larik kata. Entah ia sajak atau apa. Buku itu berisikan 104 puisi. Edy Firmansyah, penulis kelahiran Pamekasan Madura yang sudah banyak menerbitkan kumpulan cerpen dan puisi. Ini buku yang layak anda miliki. Tak kan anda tau kekuatan isinya sebelum anda membacanya sendiri. Lihatlah nanti dalam aneka puisinya. Hujan Bulan Desember. Tak Ada Natal Di kampungku. Cinta Kita Belukar. Sajak Pulang. Dan lain-lain.

Ketika ia (Edy Firmansyah) bertanya “Apakah yang memaksa kita membuat puisi …? Maka setelah membaca bukunya, tanpa ragu saya jawab : Rasa. Rasalah yang memaksa kita membuat puisi, tanpa kita sadari. Rasa, sesuatu di jiwa yang muncul seketika dan tak mampu kita pungkiri. Rasa yang menghentak-hentak ketika sesuatu memenuhi ronggga jiwa. Rasa terhadap apa saja, kesedihan, kegalauan, gelisah dan kebahagiaan. Rasa yang akan menjadikan manusia bisa mengambil hikmah dan menatap kesedihan dengan senyuman. Kekuatan rasa, akan membuat kesedihan menjadi sebuah puisi. Membuat kebahagiaan menjadi sajak cinta. Menjadikan kegelisahan sebagai sebuah pemberontakan dan pendobrakan yang mungkin mencekam.

Maka Kumpulan Puisi Edy Firmansyah dalam buku “Derap Sepatu Hujan” ini memperlihatkan kepada kita sebuah kekuatan rasa. Rasa terhadap aneka realitas kehidupan. Rasa yang terus mengucur seperti rinai hujan. Rasanya begitu kuat, seperti jalan pulang yang tenang sekaligus melegakan.

Review pertama untuk karya para sahabat. Review berikutnya adalah buku “Black Book” Winda Krisdanefa. Masih menunggu tibanya buku itu. Salam.

---
SUMBER TULISAN:
http://media.kompasiana.com/buku/2011/04/26/derap-sepatu-hujan-pada-mulanya-adalah-rasa/
--

BERMINAT DENGAN BUKU "DERAP SEPATU HUJAN"? MURAH SAJA HANYA Rp. 33.000,- (Sudah termasuk Ongkos Kirim Se-Pulau Jawa. di luar Pulau Jawa Tambah Ongkos Kirim Rp. 5.000,-).
Jika berminat silahkan inbox ke stapers2002@yahoo.com atau kelanabuku@yahoo.com
atau inbox ke fesbuk saya (Edy Firmansyah) atau bisa di no. Hp: 081937381133

1 komentar:

ellysuryani mengatakan...

Kelana mencari jiwanya. Jiwa yang mengepul pada kabut-kabut dan asap. Jiwa yang mengapung pada langit-langit menganga. Jiwa yang tersenyum pada kebasahan rintik hujaan.

Deraap Sepatu Hujan, seperti rasa jiwa kelana. Layak anda miliki segera.